DALAM DIAM.

By Muhammad Renaldi - August 21, 2019

Apa yang orang tengah jatuh cinta selalu lihat? 
Aku berada dalam siklus kehidupan diluar logika manusia biasa. Berada dalam fase dimana aku merasa bahwa semua hal terlihat sangat gelap, kecuali cahaya matamu, diambang logika aku bersuara, melihat wujudmu yang dengan manis selalu tersenyum dalam benakku, mengusik tidurku sebuah sudut abstrak lebih dari sekedar apa yang mata bisa lihat. Diammu adalah pesona yang Tuhan senandungkan seperti cakrawala di langit senja yang jingga. Aku adalah zat yang mengagumimu dalam gelap, bukan sekedar mataku mengagungkan pesonamu namun gejolak jiwa yang berdistraksi pada cahaya menyampaikan sajak tertulis dalam setiap bait-nya.

Tahapan jatuh cinta yang paling mengerikan adalah jatuh cinta sendirian. Jatuh cinta dalam diam tanpa balas kata saling menyapa. Bagaimana mungkin aku bertahan setelah sekian lama aku mencintai tanpa balas sendu dalam rindu? Maka biarkan aku menuliskan seluruh cinta kedalam sajak-sajak pengagum senandungkan namamu. Puisi yang lahir atas warisan jiwa sepi haus bertemu dimalam purnama nan biru. 
Degup jantung ku masih merimakan nada yang sama. Dekap tanganku masih mendoakan namamu. Meski bagimu aku bukan lagi seperti aku yang dulu. Kau memilih tenggelam, enggan berteman permukaan karena di atas badai tengah menerjang. Kau memutuskan bungkam. Bagimu, sendiri mungkin lebih baik daripada harus kembali dalam peluk yang masih selalu mendamba untuk bersama.

Seandainya kata-kata ini bisa kubentuk menjadi serpihan udara, aku ingin menitipkannya agar sampai di telingamu. Akulah sosok yang perlu pertolongan cepat. Bara ini telah membakar tubuhku sebelum menjadi debu aku perlu uluran tanganmu menyejukkan tubuhku. Kau penerang langkahku jika yang kutemui hanya gelap. Kau peneduh jiwa ketika hati ini perlu berlindung. Kau penunjuk arah ketika langkah ini tersesatkan. Kau adalah arah langkahku. Tujuan hidup yang ingin aku capai segera

Namun dari setiap bait yang aku tuliskan mungkin ini adalah cara semesta untuk mengabadikan cinta, kita tidak dizinkan bersama, karna semesta tau bahwa hati ini harus terhindar dari rasa kecewa, kita sama-sama menjaga fitrah kita, namun kita selalu mendoakan dalam aamiin yang paling serius. Entah apa yang tuhan rencanakan, namun aku yakin ini bukan hanya soal rasa aku cinta kau, dan sebaliknya, semesta selalu punya cara dalam memberikan isyarat, namun izinkan aku memeluk dirimu untuk sekali ini saja, sebelum mata indahmu telah benar-benar tidak lagi ku-lihat, kita akan melanjutkan hidup masing-masing, biarkan ini menjadi sebuah kenagan dua hati yang tak pernah menyatu, tapi percaya-lah, akulah pria yang akan selalu menyelipkan namamu dalam setiap bait doaku, karna dalam aamiin yang paling serius ada ke-iklasan yang paling serius. Walau pada akhirnya, segala sesuatu yang kita anggap baik, belum tentu baik baginya. Mari merelakan, apapuin itu. Dia lebih tahu. Apapun yang kita lakukan dan sejauh apa berjalan Tuhan memang tetap tempat kembali dan menyerahkan segala kepercayaan.

















  • Share:

You Might Also Like

0 comments